pengusaha

Fiskal: Pengertian, Tujuan, & Macam Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu instrumen penting yang digunakan oleh pemerintah untuk mengarahkan dan mengatur perekonomian suatu negara. Dengan berbagai tujuan dan instrumen, kebijakan fiskal memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian fiskal, tujuan, instrumen, serta macam-macam kebijakan fiskal.

Mengenal Kebijakan Fiskal

Pembahasan tentang fiskal sering kali dikaitkan dengan berbagai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara. Sebagai contoh, pada November 2017, Bank Dunia memberikan pinjaman senilai US$300 juta kepada Indonesia untuk membantu meningkatkan belanja daerah, termasuk dalam hal administrasi pendapatan dan kebijakan perpajakan. Pinjaman ini diharapkan dapat melanjutkan kemajuan reformasi fiskal yang telah dicapai Indonesia hingga saat ini.

Pengertian Fiskal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah fiskal berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara. Kata “fiskal” berasal dari bahasa Latin “fiscus,” yang merujuk pada seseorang yang memegang kekuasaan atas keuangan pada zaman Romawi kuno. Dalam bahasa Inggris, “fiskal” disebut “fisc,” yang berarti pembendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan.

Secara umum, fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintah dianggap sebagai pendapatan. Pendapatan ini kemudian digunakan untuk berbagai program pengeluaran yang bertujuan untuk mencapai pendapatan nasional, produksi, dan keseimbangan perekonomian. Kebijakan fiskal di Indonesia mengacu pada kebijakan pemerintah yang mengatur perekonomian melalui pengelolaan pengeluaran dan pendapatan negara.

Baca juga: Apa itu Faktur Pajak Kawasan Berikat?

Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan kebijakan fiskal secara garis besar adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan berbagai sasaran berikut ini:

  • Meningkatkan PDB dan Pertumbuhan Ekonomi
    Kebijakan fiskal dirancang untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi karena memiliki dampak signifikan terhadap pendapatan negara. Sumber pendapatan ini mencakup bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lain-lain. Contoh pengeluaran negara yang dimaksud antara lain pembangunan sarana dan prasarana umum, belanja persenjataan, proyek pemerintah, dan program kesejahteraan masyarakat.

  • Memperluas Lapangan Kerja dan Mengurangi Pengangguran
    Pengangguran adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi banyak negara. Kebijakan fiskal diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Di Indonesia, tingkat pengangguran telah berkurang sebesar 140.000 jiwa pada tahun 2018. Kebijakan fiskal menjadi prioritas dalam upaya pencegahan timbulnya pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru.

  • Menstabilkan Harga-Harga Barang/Mengatasi Inflasi
    Kebijakan fiskal juga bertujuan untuk menstabilkan harga-harga barang dan mengatasi inflasi. Inflasi yang tidak terkendali dapat menurunkan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Dengan kebijakan fiskal yang tepat, pemerintah dapat menjaga stabilitas harga, meningkatkan pendapatan nasional, kesempatan kerja, investasi, dan distribusi penghasilan nasional.

Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal melibatkan penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berkaitan erat dengan pajak. Misalnya, jika tarif pajak diturunkan, daya beli masyarakat akan meningkat, dan industri dapat meningkatkan penjualan. Instrumen kebijakan fiskal terdiri dari berbagai alat yang digunakan untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara.

Untuk mengoptimalkan kebijakan fiskal dan memastikan kepatuhan pajak yang lebih baik, bermitra dengan ahli pajak adalah langkah cerdas. TrustTaxConsultant.id, sebagai konsultan pajak terpercaya, siap membantu Anda. Dengan pengalaman luas di bidang perpajakan, https://trusttaxconsultant.id/konsultan-pajak-jogja menawarkan layanan konsultasi yang komprehensif dan solusi terbaik untuk masalah pajak Anda. Pilih TrustTaxConsultant.id dan dapatkan manfaat maksimal dari kebijakan fiskal Anda.

Macam-Macam Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teori dan jumlah penerimaan serta pengeluaran. Berikut ini penjelasannya:

1. Kebijakan Fiskal dari Segi Teori

  • Kebijakan Fiskal Fungsional: Kebijakan ini mempertimbangkan pengeluaran dan penerimaan anggaran pemerintah dengan melihat dampak tidak langsung terhadap pendapatan nasional, terutama untuk meningkatkan kesempatan kerja.
  • Kebijakan Fiskal yang Disengaja: Kebijakan ini digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan memanipulasi anggaran belanja secara sengaja. Bentuknya meliputi perubahan pengeluaran pemerintah, perubahan sistem pemungutan pajak, dan perubahan serentak pada pengeluaran pemerintah dan sistem pajaknya.
  • Kebijakan Fiskal yang Tidak Disengaja: Kebijakan ini bertujuan mengendalikan fluktuasi siklus bisnis agar tidak terlalu ekstrem. Jenis kebijakan ini mencakup proposal, pajak progresif, kebijakan harga minimum, dan asuransi pengangguran.

2. Kebijakan Fiskal dari Segi Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran

  • Kebijakan Fiskal Seimbang: Kebijakan ini memastikan penerimaan dan pengeluaran negara sama jumlahnya. Dampak positifnya adalah negara tidak perlu meminjam dana, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, dampak negatifnya adalah ekonomi bisa terpuruk jika kondisi perekonomian tidak menguntungkan.
  • Kebijakan Fiskal Surplus: Kebijakan ini membuat pendapatan lebih tinggi daripada pengeluaran. Tujuannya adalah untuk menghindari inflasi.
  • Kebijakan Fiskal Defisit: Kebijakan ini berlawanan dengan kebijakan surplus, yaitu pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Keuntungan dari kebijakan ini adalah mengatasi kelesuan ekonomi, namun kelemahannya adalah negara selalu dalam keadaan defisit.
  • Kebijakan Fiskal Dinamis: Kebijakan ini bertujuan menyediakan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Kesimpulan

Kebijakan fiskal memainkan peran penting dalam mengatur dan mengarahkan perekonomian suatu negara. Dengan tujuan utama untuk meningkatkan PDB, memperluas lapangan kerja, dan menstabilkan harga barang, kebijakan fiskal menjadi instrumen vital dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Instrumen kebijakan fiskal mencakup penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berkaitan erat dengan pajak, sementara macam-macam kebijakan fiskal dapat dibedakan berdasarkan teori dan jumlah penerimaan serta pengeluaran. Dengan penerapan kebijakan fiskal yang tepat, diharapkan perekonomian dapat berjalan dengan stabil dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga.

Scroll to Top